Merokok adalah aktifitas yang membahayakan kesehatan. Baik
itu terhadap diri sendiri maupun orang lain. Dituliskan dalam
KBBI merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas
(Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 752). Orang yang menghisap rokok secara langsung biasanya disebut
sebagai perokok aktif, sedangkan orang yang ikut menghirup asap rokok disekitar
para perokok aktif disebut perokok pasif. Baik perokok aktif dan pasif ini akan
merasakan dampak negatif dari asap rokok.
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan
mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia beracun yang membahayakan dan boleh
membawa kematian. Dengan ini setiap hisapan itu menyerupai satu hisapan maut.
Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan
bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia),
racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide)
yang digunakan di “kamar gas maut”. Bagaimanapun, racun paling penting adalah
Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida.
Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan
kimia yang diketahui menjadi penyebab
kanker (karsinogen). Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis policyclic
aromatic hydrocarbon (PAH) telah lama disahkan sebagai penyebab kanker.
Nikotin, seperti najis dadah heroin,
amfetamin dan kokain, bertindak balas di dalam otak dan mempunyai kesan kepada
sistem mesolimbik yang menjadi penyebab utama ketagihan. Nikotin turut menjadi
punca utama risiko serangan penyakit jantung
dan strok. Hampir satu perempat pasien penyakit jantung
adalah karena kebiasaan merokok.Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang
biasanya dikeluarkan oleh knalpot kendaraan.
Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia
, akan membawa kerusakkan pada setiap organ yang dilaluinya, bermula dari
hidung, mulut, tenggorokan, saluran pernafasan, paru-paru, saluran darah,
jantung, organ reproduksi, sehinggalah ke saluran kencing dan kandung
kemih , yaitu apabila sebahagian dari racunracun itu dikeluarkan dari badan
dalam bentuk air seni.
Asap rokok yang dihirup oleh perokok atau
mereka yang berada di sekelilingnya, akan memasuki rongga mulut dan hidung
melalui kerongkong ke paru-paru. Kandungan asap rokok akan menyebabkan
kerosakan tisu di sepanjang perjalanan di ruang ini. Ia boleh menyebabkan
pelbagai penyakit di mulut, kerongkong, paru-paru dan barah. Asap akan melalui
saluran pernafasan ke dalam paru-paru dan merosakkan saluran bronkus,
menyebabkan bronkitis, penyakit di bahagian paru paru. Ia juga akan merosakkan
pundi udara dalam paru-paru (alveoli) dan menyebabkan penyakit emfisima.
Asap rokok yang dihidung juga akan melalui
saluran pencernaan, yang boleh menyebabkan berbagai penyakit di bahagian
esofagus, perut dan pankreas. Racun dalam asap rokok yang larut air akan
memasuki sistem saluran darah dan dibawa ke seluruh badan. Bahan nikotin, bukan
saja memberi sifat ketagihan, malah menyebabkan saluran darah arteri menjadi
sempit. Ia juga merosakkan dinding arteri dan akan memudarkan organ berkaitan. Kesan
ini, dalam jangka panjang, akan menyebabkan simptom kebas pada kaki, jari,
migrain, sakit kepala, pedih ulu hati, kekejangan otot kaki, serangan penyakit
jantung dan sebagainya.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi
seseorang untuk merokok. Hansen dalam Kemala (2008) berpendapat bahwa faktor
yang mempengaruhi perilaku merokok yaitu: Faktor biologis, faktor psiklogis,
faktor lingkungan sosial, faktor demografis, faktor sosial-kultural,faktor
sosial politik. Namun pada remaja yang paling mempengaruhi perilaku merokok
adalah:
1.
Pengaruh 0rangtua
Satu temuan tentang
remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang
tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan
memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding
anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Atkinson,
psikologi, 1999).
2.
Pengaruh teman.
Berbagai fakta
mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar
kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari
fakta tersebut ada dia kemungkinan yang terjadi, Pertama, remaja terpengaruh oleh teman-temannya atau
bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang
akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87%
mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula
dengan remaja non perokok, (Al. Bachri, 1991).
Banyak remaja merokok
maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian
sebaliknya.Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja
tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi
perokok.
3.
Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk
merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit
fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan.Namun satu sifat kepribadian
yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah
konformitas sosial.Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes
konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang
memiliki skor yang rendah (Atkinson, psikologi 1999).
4.
Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.
B.
Bahaya dan Dampak Merokok
Merokok
mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit
telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Dalam agama islam, ulama berpendapat
bahwa merokok termasuk yang
diharamkan karena dapat menghilangkan kesucian, berbahaya bagi fisik dan mendatangkan bau yang tidak
sedap, sedangkan Islam adalah (agama) yang baik, tidak memerintahkan kecuali
yang baik. Seyogyanya bagi seorang muslim untuk menjadi orang yang baik, karena
sesuatu yang baik hanya layak untuk orang yang baik, dan Allah ta’ala adalah
Maha Baik. Berikut akan kami kemukakan beberapa fatwa dari para ulama terkemuka
tentang hukum rokok : “Merokok hukumnya haram, begitu juga memperdagangkannya.
Karena didalamnya terdapat sesuatu yang membahayakan.
Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si
perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya. asap rokok merupakan polutan
bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas
Tembakau Sedunia setiap tahun. Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8
persen pria dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok.
Bahkan, pada kelompok remaja, 49 persen pelajar pria dan 8,8 persen pelajar
wanita di Jakarta sudah merokok. Para pecandu rokok kebanyakan mengeluh bila
tidak merokok, akan susah berkonsentrasi, gelisah, bahkan bisa jadi gemuk,
sedangkan bila merokok, akan merasa lebih dewasa dan bisa timbul ide-ide atau
inspirasi. Faktor-faktor
psikologis dan fisiologis inilah yang banyak mempengaruhi kebiasaan merokok di
masyarakat.
1.
Dampak paru-paru
Merokok dapat
menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran nafas dan jaringan paru-paru.
Pada saluran nafas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus
bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran nafas kecil, terjadi radang ringan
hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan
paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat
perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi
paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama
terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan
penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis,
dan asma.
Hubungan antara
merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini.
Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan
timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok
sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Partikel asap rokok,
seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen.
Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan
perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10 sampai 30
lebih sering.
2.
Dampak terhadap
jantung
Banyak
penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung
koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO
melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di
mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke.
Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat
penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen
(peringkat pertama).
Merokok
menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan
hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi
pembuluh darah otak dan perifer. Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi
atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap
utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan
asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan
dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah
ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya
bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih
banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali
lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren
3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam
lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus
penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain
meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung
(miokard) sehingga merugikan kerja miokard. Nikotin mengganggu sistem saraf
simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain
menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin,
meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen
jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu
kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya.Nikotin mengaktifkan
trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding
pembuluh darah.
Karbon
monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen
untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen
di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis
(pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan
kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah
penggumpalan darah.Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti
merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya
penggumpalan darah.
Di samping
itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi,
sedangkan kolesterol HDL lebih rendah. Merokok terbukti merupakan faktor risiko
terbesar untuk mati mendadak. Risiko terjadinya penyakit jantung koroner
meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini
meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian
menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor
lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap
tercetusnya PJK.
Perlu
diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang
dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan.Akibat
penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh
darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.PPDP yang melibatkan
pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan
pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
Merokok
menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan
hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi
pembuluh darah otak dan perifer. Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi
atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap
utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan
asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan
dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. Telah ditemukan 4.000 jenis bahan
kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat
menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap
samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan
pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali.
Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah
rokok berhenti.
3.
Penyakit Stroke
Penyumbatan pembuluh
darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok.
Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan
bukan perokok.
C. Kerugian Merokok
- Pengeluaran menjadi bertambah
- Mempunyai resiko penyakit
- Hidup tidak sehat
- Penampilan tidak menarik
- Mengurangi kesuburan dan putus haid awal pada remaja putri
D.
Kegiatan
yang dapat menghentikan merokok
Berhenti
merokok bukanlah perkara mudah untuk orang yang sudah kecanduan. Efek nikotin
membuat perokok tidak mampu menahan godaan untuk kembali menghisap tembakau.. Kunci
untuk dapat menghentikan kebiasaan merokok adalah niat dan tekad yang kuat dari
diri sendiri, juga dukungan dari orang-orang sekitar. Meski begitu, efek
balikan dari nikotin membuat perokok tidak mudah untuk melawan keinginan
merokok.
Beberapa
cara yang dapat mengalihkan perhatian terhadap rokok dan membantu stop merokok
:
1. Memperlambat atau menunda
Jika
muncul keinginan untuk merokok, cobalah mengatakan pada diri sendiri untuk
menundanya 10 menit lagi. Kemudian lakukan sesuatu untuk mengalihkan perhatian.
Trik sederhana ini cukup ampuh untuk menghindarkan diri dari rokok. Ulangi
sesering mungkin dengan pertambahan waktu.
2. Minum banyak air putih
Dalam
beberapa hari pertama, minumlah banyak air putih untuk membantu membasuh
nikotin dan racun-racun lain yang ada di dalam tubuh. Ini akan membantu
mengatasi efek balikan yang timbul karena otak terputus dengan nikotin.
3. Tidak merokok walaupun satu
batang
Seseorang
mungkin tergoda untuk merokok satu batang untuk menghentikan keinginan yang
muncul. Tapi jangan membodohi diri sendiri, karena kebanyakan orang tidak
berhasil berhenti di satu batang rokok sehingga gagal untuk menghentikan
kebiasaannya ini.
4. Lakukan aktivitas fisik
Aktivitas
fisik bisa membantu mengalihkan perhatian dan mengurangi intensitas dorongan
yang muncul. Dengan melakukan aktivitas fisik selama 30 menit bisa sangat
membantu. Cobalah keluar rumah untuk berjalan-jalan, jogging, membersihkan
rumah atau menggunakan tangga saat di kantor.
6. Lakukan teknik relaksasi
Mengatasi
keinginan untuk berhenti merokok bisa membuat seseorang sangat stres, karena
biasanya rokok dianggap obat stres yang baik. Karena itu cobalah melakukan
teknik relaksasi, seperti teknik pernapasan, relaksasi otot, yoga, hipnosis
atau pemijatan untuk mengatasi stres yang muncul.
7. Mengunyah sesuatu
Berikan
sesuatu yang bisa dikunyah oleh mulut, misalnya mengunyah permen karet, permen
mint atau mencari cemilan sehat lainnya yang bisa memuaskan mulut untuk
mengunyah atau menghisap.
Casino Site 2021 | Choexocasino
BalasHapusOnline casino at Choexocasino. Casino has a wide variety of casino 메리트 카지노 주소 games including 카지노 slots 인카지노 and table games, such as Blackjack, Roulette,